Sabtu, 24 Desember 2011

Bagaimana Terbentuknya Intan pada Batuan


 Intan merupakan mineral yang sampai saat ini memiliki tingkat kekerasan tertinggi (H=10) tersusun dari ikatan atom-atom karbon membentuk suatu struktur yang kompleks. sama halnya seperti Grafit atau dalam kehidupan sehari-hari kita mengenalnya sebagai pensil, tetapi pembentukan intan memerlukan tekanan dan suhu yang sangat besar. intan terbentuk pada tekanan >~4.0 GPa dan suhu ~1350°C. kondisi seperti itu di bumi hanya dapat terjadi pada kedalaman >150km yang merupakan lapisan mantel atau selubung bumi.
struktur penyusun bumi

bagaimana intan dapat keluar ke permukaan sehingga dapat ditambang dan diperjualbelikan seperti saat ini? ada beberapa mekanisme yang dapat membuat material yang berada di bawah permukaan bumi naik ke permukaan,
salah satunya yang menyebabkan terbawanya intan ke permukaan atau dekat ke permukaan adalah teori mantel plume
Mantel plume simpelnya adalah akumulasi magma pada suatu astenosfer yang berasal dari lapisan lapisan di bawahnya. Manifestasi permukaan dari mantel plume adalah hotspot atau aktivitas volkanisme yang tidak berhubungan dengan interaksi antar lempeng. Hotspot aktif yang terkenal di dunia saat ini adalah Taman Nasional Yellowstone di Amerika. Mungkin jika kita pernah menonton film 2012 pasti teringat bagaimana dahsyatnya letusan supervolcano Yellowstone yang merupakan manifestasi dari plume
mantel plume
yellowstone caldera
Magma yang bergerak ke permukaan / dekat permukaan membawa material-material di sampingnya (asimilasi) sehingga intan yang stabil (berbentuk padatan) pada lapisan astenosfer pun ikut terbawa oleh naiknya plume dan membeku membentuk suatu geometri menyerupai pipa .
Batuan beku yang mengandung intan pertama kali ditemukan di Kimberley, Afrika Selatan memiliki tekstur dan komposisi yang khas, batuan tersebut bernama kimberlit.
kimberlit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar